Analisis Kualitas Air Minum Isi Ulang di Wilayah Kerja Puskesmas Tete Kabupaten Tojo Una-Una
Analysis of the Quality of Refillable Drinking Water in the Working Area of the Tete Community Health Center, Tojo Una-Una Regency
DOI:
https://doi.org/10.62016/jrkpk.v2i1.5Keywords:
Air Minum Isi Ulang, Parameter Fisika, Parameter BiologiAbstract
Latar belakang: Air minum adalah air yang secara kualitas memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum, baik melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan. Parameter fisika meliputi salah satunya rasa dan bau dan masuk dalam Permenkes No. 492/Menkes/PER/IV/2010. Air menjadi media yang sangat baik bagi transmisi berbagai mikroorganisme. Kandungan total bakteri Coliform dan Escherichia Coli merupakan parameter wajib penentuan kualitas air minum secara mikrobiologi. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/Menkes/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum dengan kadar bakteri Echerchia Coli maksimum yang diizinkan adalah 0 per 100 ml sampel. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kualitas air minum isi ulang yang di Wilayah Kerja Puskesmas Tete Kabupaten Tojo Una – Una.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air minum isi ulang di wilayah kerja Puskesmas Tete Kabupaten Tojo Una – Una
Metode: Jenis Penelitian ini adalah penelitian Experimen dengan menggunakan pendekatan Observasional yang bertujuan untuk mengetahui kualitas air minum isi ulang di Wilayah Kerja Puskesmas Tete Kabupaten Tojo Una-Una.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa secara organoleptik depot air minum di Wilayah Kerja Puskesmas Tete Kabupaten Tojo Una-Una melakukan proses pengolahan air yang baik dan sesuai standar yang ditetapkan dalam Permenkes No. 492/Menkes/PER/IV/2010, yaitu air minum memiliki bau air minum layak konsumsi. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa 13 depot air minum isi ulang di Wilayah Kerja Puskesmas Tete pada bakteri E.Coli adalah 0 per 100 ml sampel. Sedangkan hasil uji laboratorium pada bakteri Coliform di 13 depot air minum isi ulang di Wilayah Kerja Puskesmas Tete terdapat 4 depot yang positif mengandung bakteri Coliform yakni Depot Uwelino KJL Mineral sebanyak 5/100 ml, Depot Nutrini Fara sebanyak 124/100 ml, Depot Rasya sebanyak 60/100 ml dan Depot Khusnul Yaqin sebanyak 5/100 ml.
Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa 9 depot lainnya negatif mengandung bakteri Coliform.Diperlukan pengawasan yang ketat dari Instansi terkait seperti Puskesmas setempat, Dinas Kesehatan dan BPOM terhadap depot air minum isi ulang dan Produsen pemilik DAMIU harus lebih memperhatikan higiene dan sanitasi depot untuk mencegah adanya kontaminasi bakteri Coliform pada AMIU yang dijual.
References
Anugrah P,T Oceanografi (Komponen Mayor dan Minor Air Laut), Prodi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang
Baharuddin, A., & Rangga, L. (2015). Kualitas Air Minum Isi Ulang Pada Depot Air Minum (DAMIU) Di Wilayah Kerja Puskesmas Dahlia Kota Kupang. Jurnal Info Kesehatan, 14(2), 962–971. file:///C:/Users/REING/Downloads/259683-quality-of-drinking-water refrigeration-1171c789.pdf
Badan Pusat Statistik (BPS). (2018). Statistik Air Bersih 2012-2017. Jakarta: Ban Pusat Statistik Indonesia. Diakses dari https://www.bps.go.id/publication/2018/12/25/b57eb7997c194b54a8ec3f3e/ statistik-air-bersih-2012--2017.html
Departemen Kesehatan RI. (2006). Pedoman Pelaksanaan Hygiene dan Sanitasi Depot Air Minum,Ditjen P2PL Depkes RI, Jakarta.
Faisal.A.P, 2016. Gambaran Bakteri Total Coliform Pada Air Minum Isi Ulang (AMIU) dan Lamanya Penyimpanan. Mahakam Medical Laboratory Technology Journal. 1 (2) : 61 – 70
Fitria. (2019). Depor Air minum Isi Ulang. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Hariyati Adam, D. (2019). Quality Test of Drinking Water Refill Around Universitas Labuhanbatu Uji Kualitas Air Minum Isi Ulang Di Sekitar Kampus Universitas Labuhan Batu Rantauprapat. Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus, 5(2), 34–39.
Joko T, 2010. Unit Produksi Dalam Sistem Penyediaan Air Minum, Graha Ilmu,Yogyakarta.
Kharismajaya, Theo,. 2013. Pengawasan Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten
Banyumas Terhadap Kualitas Air Minum Usaha Depot Air Minum Isi Ulang (Tinjauan Yuridis Pasal 10 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010). Skripsi Fakultas Hukum Universitas Jenderal
Soedirman. (Tidak dipublikasikan).
Melinda, Fatihatul., Saimul Laili., dan Ahmad Syauqi. Uji Kualitas Air Minum Isi
Ulang pada Depot Air Minum di Sekitar Kampus UNISMA Malang. e-Jurnal
Ilmiah BIOSAINTROPIS (BIOSCIENCE-TROPIC). 2017. Vol 3(1) : 53-59,
ISSN :2460-9455 (e) - 2338-2805(p).
Pandiangan, Masta Parulian. 2012. Pertanggungjawaban Produsen Air Minum Isi Ulang Terhadap Konsumen. Skripsi Fakultas Hukum UniversitasSimalungun PematangSiantar (Tidak dipublikasikan).
Permenkes RI, 2010. Kepmenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010. Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Kemenkes RI, Jakarta
Permenkes RI, 2014. Permenkes No 43 Tahun 2014 Tentang Hygiene Sanitasi Depot Air Minum, Kemenkes RI, Jakarta
Pratiwi, Astri Wulandari. (2007). Gambaran Kualitas Bakteriologis Air Pada Depot Air Minum Isi Ulang di WIlayah Kota Bogor. Skripsi Program Sarjana. FKM-UI, Depok.
Ratulangi, Agreyti., Ricky Sondakh., dan Rahayu Akili. Gambaran Higiene Sanitasi dan Kandungan Bakteri Coliform pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. 2015.
Rosita, N. (2014). Analisis Kualitas Air Minum Isi Ulang Beberapa Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Tangerang Selatan. Jurnal Kimia VALENSI, 134–141. https://doi.org/10.15408/jkv.v0i0.3611
Suprihatin B, adriyani R. hygiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Tanjung Redep Kabupaten. Berau Kalimantan Timur. Jurnal Kesehata Lingkungan. Januari 2008; 4 (2):81-88
Susanto, D., Kalsum, T. U., & H, Y. S. (2014). Alat Penyaringan Air Kotor Menjadi Air Bersih Menggunakan Mikrikontroller Atmega 32. Jurnal Media Infotama, 10(2), 142–150.
Setiawan, E. (2018). Uji Kualitas Air Minum Isi Ulang Dengan Parameter Mikrobiologi Di Kelurahan Berngam Kota Binjai. Skripsi Medan Area, 1–7.
Trisnaini, I., Sunarsih, E., & Septiawati, D. (2018). Analisis Faktor Risiko Kualitas Bakteriologis Air Minum Isi Ulang Di Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1), 28–40. https://doi.org/10.26553/jikm.2018.9.1.28-40
Tombeng, R. B., Polii, B., & Sinolungan, S. (2013). Analisis Kualitatif Kandungan Escherichia coli dan Coliform Pada 3 Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Manado. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi., 492, 5–9.
Walangitan, M. R., Sapulete, M., & Pangemanan, J. (2016). Gambaran Kualitas Air Minum Dari Depot Air Minum Isi Ulang Di Kelurahan Ranotana-Weru Dan Kelurahan Karombasan Selatan. iv.
Wandrivel, R., Suharti, N., & Lestari, Y. (2012). Kualitas Air Minum Yang Diproduksi Depot Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Bungus Padang Berdasarkan Persyaratan Mikrobiologi. Jurnal Kesehatan Andalas, 1(3), 129–133. https://doi.org/10.25077/jka.v1i3.84
Wiyono N, Faturrahman A, Syauqiah I, 2017, Sistem Pengolahan Air Minum Sederhana (Portable Water Treatement), Konversi Vol. 6, No. 1.
Wulan, A. I. S. (2005). Kualitas Air Bersih Untuk Pemenuhan Kebutuhan Rumah Tangga Di Desa Pesarean Kecamatan Adiwerna. Jurnal Air Indonesia, 5(2), 1–4.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Nur afifa, Miswan, Zhanaz Tasya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.